Sabtu, 05 November 2011

-HaeYeRies- Our Scandal



Title : -HaeYeRies- Our Scandal
Author : Stella Park
Main cast : Lee Donghae  and Park Jihye
Other cast : Super Junior
Leght : Oneshoot ( Sequel )
Genre : Romance.

-Incheon International Airport-
Sambutan album kedua Super Junior di pasar music China sungguh di luar dugaan. Tercatat sudah 15000 copy album Sorry-Sorry, terjual hanya dalam jangka waktu seminggu. Kesuksesan itu ditambah dengan kegiatan promosi yang gencar-gencarnya dilakukan oleh management dan member Super Junior. Bahkan member Super Junior dibuat kelimpungan karena harus bolak-balik Seoul-Beijing berulang kali.
Puncak kesuksesan album kedua Super Junior akan di buktikan seminggu lagi dalam sebuah penghargaan music bergengsi, Golden Disk Award. Setiap insan music Korea sangat berharap bisa menjadi salah satu nominasi atau bahkan pemenang dalam Golden Disk Award, dan yang patut di syukuri member Super Junior adalah kerja keras mereka selama ini akhirnya mulai mendapat penghargaan yang bisa dibilang berarti.
Minggu ini, mereka sengaja mengosongkan jadwal promosi album dan kembali ke Korea agar bisa memfokuskan latihan untuk penampilan pertama mereka di acara Golden Disk Award.
“Tidak ada yang tertinggal ‘kan?” ujar Leeteuk setengah berteriak karena suara di sekitarnya yang begitu bising. Suara decitan roda koper yang beradu dengan lantai keramik airport. Hari masih sangat pagi namun tidak ada kata sepi bagi gerbang utama penerbangan keluar masuk Korea ini.
Ne…..” sahut member Super Junior kompak.
OPPA CHAKKAMAN!!!
Entah teriakan menggelegar itu berasal dari mana, tapi sejurus kemudian muncul seorang gadis –dari  boarding area dengan shopping bag di kedua tangannya. Gadis itu terlihat sangat kerepotan membawa barang bawaannya.
“Nona perfectionist tiba. Anak-anak, kalian tau apa yang harus kalian lakukan?” Leeteuk kembali membuka suara memberi aba-aba kepada membernya untuk melakukan apa yang dia maksud.
Leeteuk berjalan mendekati Jihye –adik perempuannya. Jihye selalu saja seperti ini, ikut dalam perjalanan tour Super Junior. Terkadang bahkan Jihye merengek agar ia mau mengajaknya dalam perjalanan tour Super Junior. Leeteuk hanya mengkhawatirkan kondisi tubuh adiknya, sehingga melarangnya untuk ikut. Saat mereka sedang beraksi di atas panggung, Jihye akan sibuk mengelilingi kota yang mereka kunjungi. Mengambil foto dirinya dengan background object-object terkenal di kota itu. Tidak lupa belanja pernak-pernik khas yang ada, sebagai oleh-oleh ataupun tambahan koleksi pribadinya.
“Biarkan mereka yang membantumu! Tangan wanita terlalu lemah untuk mengangkat barang sebanyak ini”, titah Leeteuk.
“Tapi Oppa…” namun Jihye merasa tidak enak bila harus terus merepotkan member Super Junior.
“Sudahlah, turuti saja apa kata Oppa-mu yang tampan ini!” tegas Leeteuk sambil menunjuk dirinya sendiri dengan bangga. “Bukankah masih ada 2 koper di sana?” Leeteuk bisa melihat adiknya tersenyum saat ia bertanya. “Ambilah sisa kopermu! Serahkan yang ini kepada Oppa!” Leeteuk mendorong pelan punggung Jihye ke arah boarding area.
Leeteuk menatap seorang member yang kini berdiri di depannya. Lalu pandangannya menatap lurus ke depan. Sudah tidak ada seorang pun di sana, “Jadi hanya kau lagi –yang dengan senang hati membantu adikku?” tanya Leeteuk, sedikit menekannkan nada bicarannya saat mengucap kata ‘lagi’.
Donghae menggedikan bahu lalu mulai mengangkat shopping bag di depannya, “Keureomnyeon Hyung”, ujarnya sambil lalu.
Leeteuk membawa shopping bag yang tersisa menuju van car yang telah menanti mereka. Member Super Junior sengaja memilih penerbangan tengah malam untuk menghindari kerumunan fans di bandara. Rombongan Super Junior berangkat dengan penerbangan terakhir dari Gimpo Airport-Beijing dan mendarat di Incheon International Airport jam 1 pagi, keesokan harinya.
-
Donghae sibuk menata shopping bag di bagasi mobil Jihye. Mobil van yang seharusnya mengantar mereka kemanapun, meninggalkannya terlebih dulu. Untung saja Jihye selalu menelfon orang untuk mengirim mobilnya ke airport. Yeoja itu memang tidak terbiasa naik kendaraan orang lain atau bahkan kendaraan umum, jadi ia akan selalu meminta seseorang mengantarkan mobilnya ke airport di saat-saat seperti ini. Dan Donghae juga seakan sudah biasa melakukan semua ini.
Setiap kali Jihye turut serta dalam perjalanan tour atau promo album Super Junior –ke luar negeri, ia akan menjadi bulan-bulanan hyungdeul dan dongsaengdeul-nya. Tapi Donghae selalu merasa senang bisa membantu yeoja–yang lebih muda 3 tahun darinya itu.
“Cepat bereskan barang bawaanmu juga”, Leeteuk menepuk bahu Donghae lalu meletakan barang bawaannya, “Kita harus segera berangkat, sebelum ada yang menyadari keberadaan kita”, tambah Leeteuk lantas masuk mobil.
Donghae beranjak mengangkat sebuah koper yag berisikan barang bawaannya. Saat yang bersamaan ia melihat Jihye sedang menarik 2 koper ke arah mobil. Setelah selesai dengan kopernya, Donghae berjalan mendekati Jihye, “Biar kubantu”, tawarnya. Walau sering merepotkan orang, tapi Donghae merasa yeoja di depannya ini sangat manis.
Sudah lama Donghae merasakan perasaan special yang ditujukan untuk Jihye. Namun ia tidak cukup punya keberanian untuk mengakuinya. Mengingat Jihye adalah adik kesayangan Leeteuk, ia juga harus mendapatkan persetujuan dari leader Super Junior itu. Tapi itu bukanlah hal yang mudah, walaupun hubungan Donghae dan Leeteuk sangat baik.
“Tidak perlu Donghae Oppa, aku sudah terlalu sering merepotkanmu.”
Selain Leeteuk, yang paling penting Donghae harus memenangkan hati jihye sendiri. Dan sayangnya, Jihye bukanlah tipikal gadis yang mudah untuk diluluhkan hatinya walaupun oleh seorang idola remaja seperti dirinya. Semua usaha sudah ia lakukan, tapi sampai saat ini hasilnya masih tetap nihil.
Donghae terus memperhatikan Jihye –yang sedang menata kopernya, dari samping. Anak rambut gadis itu berterbangan tertiup angin, membuatnya terlihat semakin mempesona. Kurasa, aku benar-benar bisa gila bila terus berada di dekatnya, batin Donghae. Terkadang ia mencoba untuk berhenti memikirkan Jihye namun keinginannya untuk terus berada di sisi Jihye lebih besar.
TINTINTIINNNN
Suara klakson panjang membuyarkan lamunan Donghae. “JIHYE AWAS!!” teriaknya. Donghae menarik tangan Jihye, mendekapnya. Berusaha melindungi gadis itu. “Kau mau mati??” hampir saja Jihye tertabrak mobil bila Donghae tidak –dengan sigap menarik tangannya.
Yeoja itu berjalan terlalu ke tengah, karena berpapasan dengan banyak orang. Trotoar penuh sesak, jadi Jihye berjalan di luar trotoar –di pinggir badan jalan. “Gwenchanayo?” dari raut mukanya, Donghae tampak sangat khawatir saat mendapati Jihye masih memejamkan matanya ketika Donghae melepaskan pelukannya.
Ooh, gwenchana…” Jihye mengerjapkan matanya, mengusir rasa kaget yang menghinggapi dirinya. “Gomawoyo Donghae Oppa”, ujarnya sambil melepaskan tangan Donghae di pundaknya.
Donghae terus memperhatikan langkah Jihye yang agak terseok, Donghae ingin membantunya namun tangan Jihye menghalanginya. Jihye melangkah masuk ke dalam mobil meninggalkan Donghae yang terus menatapnya, khawatir.
---
-Incheon Apartement-
EONNI!! Ige mwoya??” suara Jihyun menggelegar di tengah suasana tenang apartement mereka.
Jihye yang semula sedang membereskan pakaian –yang ia beli di China, langsung berjalan keluar kamar. Ia menghampiri Jihyun –yang duduk bersila di ruang tengah sambil berkutat dengan laptopnya. “Kau tidak perlu berteriak seperti itu, telingaku masih berfungsi sangat baik”, ujarnya.
“Lihatlah ini!” tangan Jihyun berusaha menunjukan sesuatu di laptopnya, “Foto kalian tersebar luas di internet!!” ujarnya kembali.
“Foto siapa?” tanya Jihye. Yeoja itu tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan sepupunya. Mata bulatnya terbelalak lebar setelah melihat layar laptop Jihyun dan mengerti apa maksud kata-kata Jihyun. “Kenapa bisa ada foto seperti itu?” ujar Jihye dengan suara yang hampir tak terdengar.
“Foto ini sudah tersebar luas di situs-situs lainnya” ujar Jihyun. “Berita tentang ‘Donghae’s Girlfriend’ bahkan menjadi trending topic di twitter dan yang paling penting, sekarang followers-mu semakin bertambah Eonni….”, tambahnya dengan nada memelas lengkap dengan puppy eyes-nya.
Jihye langsung menoyor kepala Jihyun. Jihye berdecak kesal, bila sudah berselancar di dunia maya –khususnya jejaring social, yang ada di pikiran sepupunya itu memang hanya cara menaikan followers account twitter dalam waktu singkat.
Jihye benar-benar tak habis pikir dengan apa yang baru saja ia lihat dan baca. Inilah alasan utama Jihye sangat membenci paparazzi. Selalu saja seenaknya membuat gosip-gosip yang belum tentu benar adanya. Mereka tidak pernah memikirkan kerugian orang-orang yang bersangkutan dengan gosip yang mereka buat.
Itu juga yang saat ini ada di pikiran Jihye. Ia terus memikirkan dampak dari gosip ini. Kelak, apa yang akan terjadi padanya? Ia pasti akan menjadi incaran para pemburu berita yang ingin meminta konfirmasi tentang gosip yang beredar luas. Yang lebih parah dari itu adalah, ia akan menjadi bulan-bulanan fans Super Junior yang tidak terima akan gosip ini.
EONNI!!” teriakan Jihyun membuatnya tersadar dari lamunan.
“Telingaku belum tuli PARK JIHYUN!!”
“Ponselmu terus berdering dari tadi!”
Jihye langsung berlari kekamarnya. Mengaduk-aduk tasnya mencari ponselnya yang terus berbunyi.
정수 오빠 calling
Jihye langsung menekan tombol answer saat membaca nama penelfon yang tertera di layar ponselnya.
Yeoboseyo?
“Jangan pergi kemanapun sampai Oppa menjemputmu!” Leeteuk bahkan tidak menyapanya terlebih dulu saat sambungan telfon keduanya terhubung.
Wae geureyo Oppa?
“Kau belum melihat berita di TV?” tanya Leeteuk dari seberang sana.
Aniyo…” ujar Jihye sambil beranjak ke ruang tengah lalu menyalakan televisi. Ia langsung bisa melihat acara infotaiment yang memampang foto dirinya dengan Donghae.  “Omo…” kagetnya.
“Kau sudah melihatnya?” suara Leeteuk terdengar dari speaker ponselnya.
“Ooohh..”
“Jangan keluar dari apartementmu apapun yang terjadi! Araseo?
Araseo Oppa..
Setelah sambungan telfon terputus, perhatian Jihye langsung terpusat kembali ke TV layar flat di hadapannya. Acara infotaiment itu terus membahas tentang Donghae’s Girlfriend dalam foto yang ditayangkan, dan yeoja yang berada dalam satu frame bersama Donghae saat itu adalah dirinya, bahkan MC acara itu dengan jelas mengetahui identitas dirinya. Jihye dengan nama lengkap Park Jihye. Jihye, adik kandung Park Jungsoo. Jihye, seorang actress theater. Jihye, mahasiswi Inha university. “Astaga, kapan mereka mencari informai itu?” geram Jihye.
---
-SMent building-
Setelah Leeteuk tiba di apartementnya, Leeteuk langsung mengajak adik perempuannya itu ke kantor SM entertainment. Leeteuk tidak memberi tahu alasan mengapa Jihye harus menuruti kata-katanya, tapi Jihye sudah bisa mengerti –sedang terjadi suatu hal yang serius, saat menatap kedua bola mata Leeteuk. Kakaknya itu selalu menutup mulutnya dan memikirkan suatu masalah dalam keadaan tenang, dan itu membuat Jihye sedikit merasa lebih baik.
Saat mobil yang mereka tumpangi melewati jalan raya di depan gedung SM entertainment, Jihye bisa melihat kerumunan wartawan lengkap dengan kamera dan mikrofon di tangannya. Untuk menghindari kerumunan wartawan, mobil mereka masuk ke basement gedung melalui pintu belakang.
“Pakai ini untuk menyamarkan wajahmu!” ujar Leeteuk sambil memberikan sebuah masker pada Jihye sebelum keluar dari mobil.
Jihye keluar, setelah pintu di sampingnya dibuka dari luar oleh Leeteuk. Jihye terus berjalan mengikuti Leeteuk dari belakang sambil memegang ujung jaket yang Leeteuk kenakan, seperti seorang anak kecil yang takut tersesat di antara kerumunan orang banyak.
Jihye tidak takut tersesat, karena bahkan ia sudah sangat hafal ruangan-ruangan di gedung ini. Ia hanya terus memikirkan apa yang akan terjadi padanya setelah ini, dan itu semua membuatnya takut. Ia tetap berusaha terlihat tenang –seakan tidak terjadi apapun, tapi semua usahanya seakan lenyap tanpa bekas saat menyadari dimana ia berdiri sekarang.
Jihye menarik ujung jaket Leeteuk, membuat langkah kakaknya terhenti tepat sebelum mereka memasuki sebuah ruangan. Leeteuk menolehkan kepalanya kebelakang, lalu menatapnya sambil tersenyum.
“Manager Hyung, ingin bertemu denganmu, tenanglah aku akan menemanimu”, ujar Leeteuk berusaha meyakinkan Jihye.
Pintu dengan tag name “Promotion Manager” kini ada di hadapan mereka. Keduanya memasuki ruangan itu bersamaan. Di dalam sudah ada dua orang yang menunggu mereka. Jihye mengenal salah satunya.
Hyung, Donghae-ya…” sapa Leeteuk pada kedua orang itu.
Manager Super Junior dan Lee Donghae. Donghae duduk di hadapan manager Super Junior dengan kepala tertuntuk dalam. Keduanya langsung menoleh ke arah Jihye dan Leeteuk saat mendengar saapan Leeteuk. Tatapan Jihye dan Donghae sempat beradu, Jihye bisa melihat raut penyesalan dari sorot matanya. “Annyeonghaseyo”, sapa Jihye sambil membungkukan badannya. Leeteuk menariknya untuk duduk di sebuah bangku. Kali ini ia merasa ada sesuatu yang aneh dengan suasana ini.
“Baiklah karena semua sudah berkumpul, kita langsung saja berbicara ke pokok permasalahannya..”, ujar manager Super Junior, membuka suara. “Kalian pasti sudah melihat gosip yang beredar pagi ini bukan?” tanya sang manager. “Acara Golden Disk akan diadakan sabtu besok dan seharusnya perhatian para fans terpusat ke acara itu, tapi karena adanya gosip seperti ini perhatian mereka teralihkan, dan dukungan untuk Super Junior jadi semakin menurun…” jelasnya lagi.
Memang benar puncak acara Golden Disk Award akan diadakan sabtu depan. Penilaian dilakukan melalui poling yang diadakan di media-media tertentu, seperti poling internet dan poling sms. Poling Super junior selalu di atas awan pada GDA tahun ini, tapi setelah gosip seperti ini muncul, presentase poling mereka turun drastis.
Jihye hanya menundukan kepalanya. Ia berusaha mencerna kata-kata manager Super Junior yang terlalu rumit baginya. Walau terus berfikir, tetap saja otaknya tidak sejenius Albert Einstein untuk mengerti apa maksud pembicaraan ini.
“Jihye-shi, kami membutuhkan bantuanmu untuk kembali menaikan dukungan bagi Super Junior.”
“Apa yang bisa aku lakukan? Aku bahkan tidak tahu apapun tentang industry yang kalian jalani…”
“Jadilah pacar seorang Lee Donghae…”
MWO??” kaget Jihyun dan Donghae bersamaan.
Jihye hanya berharap fungsi pendengarannya berkurang, sehingga apa yang baru saja ia dengar bukanlah suatu kebenaran. Menjadi pacar seorang Lee Donghae? Sama sekali tidak pernah terpikirkan di benaknya. Jihye memang cukup dekat dengan semua member Super Junior tapi ia hanya menganggap mereka layaknya seorang kakak, tidak pernah lebih dari itu. Dan semua itu juga berlaku untuk Lee Donghae.
“Apa maksud ucapan anda?” tanya Jihye, memecahkan keheningan di ruangan itu.
“Kami akan mengontrakmu untuk menjadi kekasih Lee Donghae.”
“Kami membutuhkan bantuanmu untuk mengalihkan perhatian fans Jihye-ya”, seru Leeteuk yang duduk di sampingnya.
Jihye menatap kedua bola mata kakaknya, berharap terbesit sorot kebohongang di sana. Tapi harapannya memang hanya tinggal harapan. Sorot mata memohon yang sekarang ada didepannya, sorot mata yang paling ia benci terus berusaha menggoyahkan pemikirannya, membuatnya ragu dengan pilihan yang akan ia ambil.
“Dari data yang aku dapat langsung dari kakakmu, kami rasa ELF akan menerima identitasmu sebagai pacar Lee Donghae. Semuanya memenuhi persyaratan, kau hanya perlu menandatangani kontrak yang telah kami buat, apabila kau keberatan dengan isi kontrak itu kau bisa langsung mendiskusikannya dengan kami. Kau juga tidak perlu khawatir, karena kau akan mendapatkan bayaran atas apa yang telah kau lakukan. Anggap saja ini adalah panggung teather dengan Park Jihye dan Lee Donghae sebagai tokoh utamanya”, ujar manager Super Junior dengan gamblang.
Jihye benar-benar dibuat terkejut dengan kata-kata manager Super Junior yang terlalu jujur. Mereka pikir uang bisa menyelesaikan segalanya? Mana boleh bermain dengan perasaan seseorang seperti ini!
-
“Jadi apakah ada yang ingin menjelaskan semua ini padaku?” Jihye masih tidak habis pikir dengan apa yang baru saja terjadi padanya. Walaupun terpaksa menerima kontrak yang pihak SM entertainment tawarkan untuknya, tapi Jihye masih belum sepenuhnya mengerti dengan maksud kontrak itu.
Donghae sedari tadi tidak berani mengangkat kepalanya dan menatap gadis yang mengajaknya bicara. Niatnya untuk menyelamatkan Jihye dari bahaya tadi pagi, sekarang malah membuat gadis itu berada dalam yang sulit. Walau Donghae merasa beruntung dengan adanya kontrak seperti ini karena otomatis intensitas kedekatannya dengan Jihye akan semakin sering terjadi, tapi Donghae juga tidak menginginkannya bila harus melalui kejadian seperti ini.
Menerima ataupun menolak kontrak itu, Jihye akan tetap terkena imbas dari berita ini. Jihye pasti akan melalui hari-hari yang sulit setelah ini. “Mianhae Jihye-ya”, hanya kalimat itu yang terpikirkan olehnya.
“Aku tidak menyalahkanmu Oppa, aku hanya membutuhkan penjelasan tentang apa yang dipikirkan managermu, kenapa harus dengan cara seperti ini dan kenapa harus aku?” Jihye berusaha mengontrol emosinya.
“Aku menerima semua ini, karena memang hanya ini jalan keluar yang bisa kupilih, bila gosip ini dibiarkan begitu saja akan semakin banyak orang yang tersakiti karena masalahku”, tutur Donghae. Ia berharap yeoja itu bisa mengerti posisinya yang serba salah.
Dihadapkan dengan dua pilihan yang sama-sama penting dalam hidupnya, bukanlah suatu hal yang mudah. Bila Donghae menolak untuk menyetujui kontrak yang di ajukan manager, kemungkinan besar piala GDA yang diharapkan member Super Junior akan melayang begitu saja dan usaha mereka selama ini hanya akan sia-sia. Walau tidak akan menyalahkannya, member Super Junior pasti akan sangat sedih bila kegagalan seperti itu terjadi.
Di sisi lain, Donghae tidak ingin melibatkan orang yang disukainya ke dalam scandal-scandal yang sering muncul dalam kehidupan seorang idol star sepertinya.
Jal motheseoyo Jihye-ya, mianhae
“Aku tidak pernah menyalahkanmu Oppa, tapi bukankah masih banyak model atau trainer SM yang bisa dikontrak untuk masalah seperti ini?”
Donghae meneguk arak beras didepannya. Ia sudah benar-benar putus asa, tidak tahu kata-kata apalagi yang harus ia ucapkan untuk menjelaskan situasinya sekarang pada Jihye.
-
Keesokan harinya,
Wartawan dari berbagai media telah duduk rapi di dalam auditorium hall SM building. Hari ini pihak SMent akan mengadakan konferensi perss tentang gosip “Donghae’s Girlfriend” yang kemarin beredar. SMent memang terkenal sebagai management artis yang dengan cepat menangani dan menyelesaikan gosip-gosip yang menimpa artis-artisnya. Namun tidak ada satupun orang luar yang tahu metode apa yang mereka gunakan untuk menyelesaikan suatu scandal yang muncul, kecuali orang-orang dalam dan orang yang mengalaminya secara langsung.
Body guard membuka pintu, Donghae masuk. Tangan kirinya menggandeng tangan kanan Jihye keduanya berjalan ke meja konferensi perss yang telah di sediakan dengan kawalan ketat para body guard. Blitz kamera saling menyambar, bergantian mengabadikan foto keduanya yang pertama kali tampil di hadapan public.
Donghae tampak gagah dengan setelan jas berwarna biru dongker yang dipadukan dengan dengan kemeja biru laut di dalamnya. Seakan tidak ingin tersaingi, Jihye juga terlihat cantik walaupun hanya mengenakan rok mini berwarna senada dengan warna jas Donghae yang dipadukan dengan kaos putih. Kesan glamor ia dapat dari kalung rantai dan bando pita-renda yang ia pakai. Keduanya tampak serasi.
Sesi wawancara di mulai, pihak SM entertainment hanya membatasi setiap wartawan untuk mengajukan satu pertanyaan. Donghae dan Jihye sendiri yang akan menjawab pertanyaan mereka. Sebelumnya Donghae dan Jihye sudah mengetahui pertanyaan seperti apa yang boleh mereka jawab, dan jawaban apa yang harus mereka katakan. Tentu saja semua telah diatur oleh management SM.
“Jadi sejak kapan kedekatan kalian bermula?”
“Sejak saling mengenal kami selalu berhubungan baik, tapi kami mulai berkencan saat Super Junior memulai promosi album ketiga”, Donghae lebih dominan dalam menjawab pertanyaan dari wartawan karena dia sudah tidak asing dengan suasana seperti ini.
“Jihye-shi apakah ada yang ingin kau katakan?”
Pertanyaan salah seorang wartawan membuat Jihye harus memberanikan diri untuk membuka mulut.
Donghae melirik Jihye dari samping, ia bisa melihat yeoja itu menggertakkan jari-jari tangannya di bawah meja sehingga tidak ada seorangpun yang tahu akan kegugupannya. Tapi Donghae masih bisa menangkap sinyal itu. Donghae memberanikan diri untuk menggenggam tangan gadis di sampingnya, memberinya kepercayaan. Jihye menatap Donghae. Donghae mengangguk sekilas, meyakinkan Jihye bahwa ia bisa melakukannya dengan baik.
“Ohh, aku sendiri bahkan tidak tahu apa yang harus aku katakan, ini pertama kalinya bagiku untuk tampil di depan public dengan cara seperti ini, rasanya bahkan lebih menegangkan dibandingkan saat aku pertama kali berakting di pementasan theater”, tutur Jihye.
Orang-orang yang ada di ruangan itu dibuat tertawa oleh jawabannya yang terlalu jujur. Jawaban yang mencerminkan kepribadian gadis itu sebenarnya sangat polos dan apa adanya.
“Aku hanya berharap semua E.L.F dapat menerima hubungan kami dan yang terpenting aku ingin minta maaf kepada semua fans Donghae-shi, maaf karena sudah membuat kalian semua khawatir, jeongmal jeosonghamnida”, Jihye mengakhiri kata-katanya denan menunduk sejenak. Jihye menoleh kesamping lalu tersenyum pada namja di sisinya. Bukanlah hal yang sulit baginya untuk memerankan suatu naskah sandiwara, yang membuatnya takut adalah antifans yang pasti akan akan bermunculah setelah koferensi press ini.
“Satu pertanyaan terakhir, Donghae-shi dapatkah kau mengungkapkan perasaan yang kau rasakan sekarang kepada Jihye-shi?”
“Dulu dia hanyalah seorang gadis yang terus saja merepotkan orang-orang di sekitarnya terutama aku”, Donghae menoleh ke arah Jihye, tatapan mereka bertemu dan keduanya saling melemparkan senyuman. “Membuatku harus terus membantunya menyelesaikan ini-itu terkadang hingga membuatku merasa kesal, waktu membuat diriku terbiasa dengan semua tingkahnya yang terkadang terkesan konyol dan sekarang aku merasa ada hilang bila dia tidak di sisiku. Dia tidak bersalah karena aku mencintainya, jadi aku mohon E.L.F juga menjaganya seperti kalian menjagaku.”
Untuk kata-kata terakhir Donghae benar-benar tulus mengucapkannya, dari lubuk hatinya yang terdalam. Donghae berdiri dari tempat duduknya. Ia mengulurkan tangannya berniat membantu Jihye berdiri. Sesi terakhir wawancara blitz kamera terus mengarah ke arah keduanya. Donghae menuntun Jihye untuk sedikit berpose secara natural ke arah kamera di depan, kanan dan kiri mereka.
 “Bisa perlihatkan pose yang lebih mesra untuk sampul majalah?” teriak salah seorang wartawan.
Keureom…
Donghae memegang pipi Jihye, menghadapkan yeoja itu ke arahnya. Donghae mengecup kening Jihye cukup lama, hingga beberapa blitz kamera mengabadikan momentitu. Donghae melepaskan ciumannya, lalu dengan pengawalan ketat Donghae berjalan meninggalkan ruang itu sambil terus menggandeng tangan Jihye.
---
Jihye is Super Junior Donghae’s Real Girlfriend
PARK JIHYE THE LUCKY GIRL WHOSE CHOOSE BY LEE DONGHAE
Prince Donghae and Princess Jihye
Keesokan harinya headline-headline seperti itu bertebaran bebas di negeri gingseng. Membuat perasaan sebagian orang lega tapi juga menyisakan rasa sedih di hati sebagian fans.
-eNd-